Buah catur dapat diumpamakan sebagai pasukan tentara. Pasukan itu
memiliki berbagai jenis senjata dan perlengkapan.
Pada permulaan permainan, masing-masing pihak mempunyai : satu Raja, satu Menteri, dua Benteng, dua Gajah, dua Kuda dan delapan Bidak. Lihat diagram 10.
Pada permulaan permainan, masing-masing pihak mempunyai : satu Raja, satu Menteri, dua Benteng, dua Gajah, dua Kuda dan delapan Bidak. Lihat diagram 10.
Diagram 10

Kedudukan awal buah catur diatas papan terlihat pada diagram 10.
Yang harus diperhatikan pada kedudukan awal ini ialah Menteri putih dan Menteri hitam. Menteri putih harus berada dipetak putih disamping kiri Raja putih. Menteri hitam menempati petak hitam sehingga berhadap-hadapan dengan Menteri putih. Dengan demikian, Raja putih juga berhadap-hadapan dengan Raja hitam.
Kalau kedudukan awal Menteri tertukar dengan Raja dan diketahui sebelum pertandingan selesai, maka permainan dianggap tidak sah dan harus diadakan pertandingan ulang.
Perhatikan sekali lagi kedudukan awal Menteri dan Raja melalui diagram 11
Diagram 11

Sekarang lebih jelas bagi kita, sayap mana disebut sayap-menteri dan mana yang sayap-raja. Selanjutnya merilah berkenalan dengan cara melangkahkan atau menjalankan buah catur. Juga cara memukul atau memakan buah lawan.
Menteri
Menteri merupakan buah yang terkuat. Dia boleh melangkah kekiri, kekanan, kedepan, kebelakang dan juga miring sepanjang diagonal. Apabila tidak ada penghalangnya, maka dari petak d4 ( seperti tampak pada diagram 12 ) dia dapat menjangkau 27 petak lain. Ini berti Menteri mempunyai 27 pilihan untuk pindah kepetak lain. Lihat diagram 12.
Diagram 12

Cobalah hitung jumlah bulatan biru yang menunjukkan petak yang dapat dicapai oleh Menteri itu! Bila ada buah catur lain yang menghalangi jalannya, maka dia tidak boleh melewati atau melompati buah lain itu. Kalau buah lain itu kepunyaan lawan, dia boleh memukul atau memakan buah lawan itu dan sekaligus menduduki petak tempat buah lawan tadi. Sebagai contoh perhatikan diagram 13.
Diagram 13

Sekarang Menteri di d4 itu tidak leluasa lagi pergi kemana-mana. Lurus kedepan dia terhalang oleh Gajah lawan di d7. dengan demikian dia tidak boleh melompat ke d8. paling jauh dia boleh memukul Gajah itu dan menggantikan tempatnya di d7.
Miring kekiri dia terhalang oleh Kuda hitam di b6. karena itu paling jauh dia hanya boleh sampai di b6 sambil memakan Kuda.
Mundur kebelakang ada bidak sendiri di d2. Jadi Menteri itu hanya boleh mundur setapak saja ke d3. Demikian pula jika dia mau mundur miring kekiri hanya boleh sampai di c3 karena ada Gajah sendiri di b2.
Mundur miring kekanan tidak boleh sama sekali sebab dihalangi oleh Kuda putih di e3. Begitulah cara Menteri melangkah dan memukul.
Benteng
Benteng merupakan buah catur terkuat kedua sesudah Menteri. Dia boleh melangkah maju atau meundur sepanjang lajur atau berjalan kekiri dan kekanan sepanjang baris. Perhatikan diagram 14.
Diagram 14

Perbedaanya dengan Menteri ialah dia tidak boleh berjalan miring sepanjang diagonal. Cara memukul atau memakan buah lawan sama dengan Menteri. Tetapi terbatas sepanjang lajur dan baris yang dikuasainya.
Gajah
Gajah lebih lemah dari benteng. Dia hanya boleh berjalan miring menyusuri diagonal. Karena itu gajah yang berada dipetak putih, tidak mungkin beralih kepetak hitam. Sebaliknya Gajah petak hjitam tidak bisa melangkah kepetak putih. Perhatikanlah diagram 15.
Diagram 15

Diagram 15 memperlihatkan Gajah hitam berada di petak e5 dan Gajah putih di petak e4. Gajah hitam menguasai diagonal a1-h8 dan h2-b8. Gajah putih menguasai diagonal b1-h7 dan h1-a8. Kedua Gajah ini tidak meungkin saling bertabrakan dan karea itu mereka juga tidak mungkin saling memukul.
Tiap Gajah dapat mencapai 13 petak. Cara memukul buah lawan juga sama dengan Menteri, tetapi terbatas sepanjang diagonal saja.
Kuda
Kekuatan Kuda dianggap seimbang dengan Gajah. Cara Kuda melangkah
memang istimewa, lain dari yang lain. Dia melompat sebanyak dua petak menurut
lajur atau baris dan kemudian sepetak lagi ke samping lajur dan baris itu (
seperti huruf L ). Perhatikan diagram 16.
Diagram 16

Kuda putih pada diagram 16 berada di petak d4. Dari petak itu dia bisa melompat ke petak c2, b3, b5, c6, e6, f5,f3 dan e2. Berarti dia bisa mencapai 8 petak.
Kuda yang berada di petak hitam hanya bisa pergi atau memukul buah lawan pada petak putih. Sebaliknya jika Kuda itu berada di petak putih, maka dia hanya bisa atau memukul ke petak hitam.
Hanya Kuda yang boleh jalan melompati buah catur lain yang ada di sekelilingnya.. Perhatikan diagram 17.
Diagram 17.

Pada diagram 17 kita lihat Kuda putih di e4 dikelilingi oleh buah lawan maupun buah sendiri. Namun demikian, dia boleh melompat menurut jalannya ke petak yang kosong atau yang ada buah lawan sambil memukul buah lawan itu. Jadi Kuda di e4 itu bisa pergi ke c3, c5 atau ke g3. atau dia bisa memukul buah lawan yang berada di d6 dan atau f6. Hanya dia tidak bisa melompat ke d2, f2 dan g5 karena ketiga petak itu diduduki oleh buah sendiri.
Begitulah cara Kuda melangkah dan memukul.
Bidak
Bidak merupakan buah yang terlemah. Dia tidak boleh mundur walau apapun yang terjadi. Dari kedudukan asalnya, setiap bidak boleh melangkah maju kedepan sejauh dua petak. Tapi boleh juga hanya sepetak saja. Ini tergantung dari kehendak si pemain. Perhatikan diagram 18.
Diagram 18
Pemain hitam
Pemain putih
Diagram 18 memperlihatkan kedudukan asal semua bidak. Dari kedudukan ini, setiap bidak boleh dimajukan satu petak atau dua petak sekaligus. Perhatikan tanda biru dan merah yang menunjukan kemungkinan itu.
Diagram 19

Diagram 19 memperlihatkan bidak putih maupun hitam yang sebagian sudah dijalankan. Kemungkinan melangkah bagi bidak-bidak itu seperti ditunjukkan oleh tanda merah dan biru. Bidak yang sudah lepas dari kedudukan asal, hanya boleh melangkah maju satu petak saja. Bagaimana kalau di depan bidak itu ada buah sendiri atau buah lawan? Dengan sendirinya bidak itu tidak bisa maju. Perhatikanlah diagram 20.
Diagram 20
Pemain hitam
Pemain putih
Diagram 20 ini memperlihatkan bidak-bidak putih yang sudah macet atau tertahan oleh buah sendiri maupun oleh buah lawan. Tidak satupun yang dapat dimajukan. Tetapi pemain Hitam masih mempunyai dua pilihan. Dia dapat memajukan bidak c7 ke c6. pilihan lain buat Hitam ialah bidak g7 ke g6.
Bagaimana cara bidak memukul atau memakan buah lawan?
Bidak memang mempunyai keanehan tersendiri. Cara memukulnya tidak sama dengan cara jalannya. Bidak memukul miring kedepan ( arah diagonal ). Jadi sama seperti Gajah, hanya terbatas sepetak saja jauhnya. Perhatikan diagram 21.
Diagram 21

Kalau kita umpamakan sekarang Putih giliran melangkah, maka bidak a4 boleh memukul Kuda hitam di b5. atau bidak e4 memukul bidak hitam di d5.
Kalau Hitam jalan, bidak d5 bisa memukul bidak putih e4. atau bidak g5 memukul Gajah putih di f4.
Raja
Raja memegang peranan terpenting dalam permainan catur. Harganya tidak ternilai. Kalau kita berhasil menangkap Raja lawan, maka permainan selesai sudah dan kita menang. Sebaliknya kalau raja kita tertangkap oleh musuh, berarti kita kalah. Oleh karena itu Raja harus dijaga hati-hati dan dibela mati-matian. Cara Raja melangkah atau memukul sebenarnya sama dengan Menteri, tetapi terbatas satu petak saja ke segala arah. Perhatikan diagram22.
Diagram 22

Raja putih di e4 boleh melangkah ke semua petak yang mengelilinginya. Jumlah petak yang dapat dia capai adalah delapan. Cara Raja memukul sama dengan cara jalannya. Lihat diagram 23.
Diagram 23

Disini terlihat..raja putih terkurung oleh buah catur lawan dan buah catur sendiri. Karena itu gerakannya menjadi terbatas. Dia boleh memukul buah catur lawan yang tidak dilindungi oleh buah lawan yang lain. Raja itu boleh memukul Kuda di d5 atau Gajah di e5, atau Kuda di f5. tapi dia tidak boleh memukul bidak di d4 dan f4. bidak d4 dipertahankan oleh Gajah di e5 dan Kuda f5. Sedangkan bidak f4 dijaga oleh Gajah e5 dan Kuda d5.
Raja juga tidak boleh mundur ke d3 atau f3 karena terhalang oleh bidak sendiri. Mundur ke e3, walau petak itu kosong, juga tidak boleh karena petak itu terancam oleh bidak hitam d4 maupun f4 dan juga oleh Kuda hitam dari d5 danf5. Mengapa tidak boleh? Karena Raja itu akan ditangkap oleh buah lawan.
Nilai buah
Dalam permainan catur, pukul memukul atau makan memakan buah catur pasti terjadi. Peristiwa ini dapat juga disebut tukar menukar. Agar kita tidak menderita kerugian dalam tukar menukar itu, tentu kita harus mengetahui harga atau nilai dari setiap buah catur.
Bidak biasanya digunakan sebagai ukuran untuk nilai buah catur lainnya. Nilai yang lazim digunakan adalah:
bidak = 1
Kuda = 3
Gajah = 3
Benteng = 5
Menteri = 9
Raja tidak ternilai harganya karena kehilangan Raja berarti kalah. Raja tidak boleh ditukar atau dipukul.
Gajah dan Kuda nilainya sama. Karena itu kita bisa menukar Kuda lawan dengan Gajah atau menukar Gajah lawan dengan Kuda, tanpa kerugian secara materi. Tetapi jika kita kehilangan Benteng ( nilai 5 ) dan sebagai gantinya Cuma mendapat Kuda atau Gajah ( nilai 3 ) maka berarti kita rugi. Kerugian semacam ini lazim disebut “kalah Kualitas”.
Sebaliknya jika kita berhasil memperoleh Benteng lawan sebagai pertukaran dengan Kuda atau Gajah, kita mendapat keungungan yang disebut “menang kualitas”.
Supaya seimbang, tentu saja satu Benteng ( nilai 5 ) sekurang-kurangnya harus ditukar dengan satu Kuda atau satu Gajah ( nilai 3 ) ditambah dengan dua bidak ( nilai 2 ).
Demikian pula Menteri ( nilai 9 ) kalau terpaksa ditukar hendaklah paling sedikit dengan dua Gajah tambah satu Kuda, atau dengan satu Benteng tambah satu Gajah atau satu Kuda dan ditambah lagi dengan satu bidak.
Dua Benteng ( nilai 10 ) tentu rugi jika ditukar dengan satu Menteri ( nilai 9 ). Hitunglah baik-baik nilai buah ini kalau akan melakukan tukar menukar buah dengan pihak lawan.
Yang perlu pula diingat ialah bahwa nilai buah ini tidak mutlak sifatnya. Pada suatu ketika, mungkin saja kita rela mengorbankan Menteri untuk satu kuda atau hanya satu bidak. Hal itu baik dilakukan bila misalnya Raja lawan dapat kita tangkap sehingga kemenangan dapat kita rebut.
Menteri, Benteng, Gajah, Kuda termasuk golongan perwira . bidak dapat dianggap sebagai prajurit biasa. Kalau dikatakan seorang pemain menang perwira, berarti dia berhasil “menculik” lawan tranpa kehilangan perwira sendiri.
Menteri dan Benteng sering pula disebut sebagai perwira berat. Gajah dan Kuda disebut perwira ringan. Perwira berat mampu “menangkap”Raja lawan dengan bantuan Raja sendiri. Satu perwira ringan tidak mampu berbuat demikian.
LATIHAN 1
Diagram 24
Pemain Hitam
Pemain Putih
Coba sebutkan di petak apa Menteri putih itu berada. Berapakah jumlah petak yang dapat dicapainya?
Diagram 25

Benteng putih di d7 boleh memukul bidak hitam di a7 atau Gajah di g7 atau Benteng di d5. buah manakah yang akan dipukul Putih supaya lebih menguntungkan? Coba hitung berapa jumlah petak yang dapat dicapai Benteng putih itu.
Diagram 26

Dapatkah Gajah putih di c4 ini memukul Kuda hitam di a6 atau Benteng hitam di d5? Bolehkah memukul Menteri hitam di e6?
Diagram 27

Coba sebutkan buah hitam apa saja yang dapat dipukul oleh Kuda putih dari petak d5. Bolehkan Kuda itu mundur ke petak f4?
Diagram 28
Pemain Hitam
Pemain Putih
Berapakah pilihan melangkah bagi setiap bidak putih? Coba sebutkan satu per satu. Langkah apakah yang terbaik buat Putih?
Diagram 29
Pemain Hitam
Pemain Putih
Bolehkah Raja putih memukul bidak hitam di e4? Ke petak mana sajakah Raja putih boleh melangkah.
Diagram 30
Pemain Hitam
Pemain Putih
Coba sebutkan kemungkinan melangkah bagi Raja putih. Raja itu boleh memukul Kuda hitam di f3?
Diagram 31
Pemain Hitam
Pemain Putih
Berdasarkan jumlah nilai buah, siapakah yang lebih unggul sekarang?
Best Ways to Win at Bingo & Slot Machines - Mapyro
BalasHapusFree 동해 출장마사지 Bingo & Slot 목포 출장마사지 Machines There's a lot to like 용인 출장안마 about the game and 강원도 출장샵 not many people 영천 출장마사지 can stop by and play their free casino games.