Pencarian

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Sabtu, 10 Maret 2012

Dasar : Remis


Remis artinya seri, sama kuat. Tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang. Dalam bahasa inggris, remis disebut draw (baca dro). Kalau permainan berakhir remis, maka masing-masing pemain mendapat angka ½ (setengah). Kalau menang mendapat angka 1 (satu) dan kalau kalah mendapat angka 0 (nol).

Dalam pemainan catur, remis dapat terjadi karena berbagai sebab : antara lain karena kurang potensi mat, atas persetujuan kedua pemain, sekak abadi, tiga kali bangunan sama, pat dan peraturan lima puluh (50)langkah.
Kurang Potensi Mat

Satu waktu setelah pertukaran buah, mungkin masing-masing pihak tinggal mempunyai Raja. Buah yang lain sudah tersingkir semua. Raja seorang diri atau istilah caturnya Raja Tunggal tidak mungkin me-mat-kan Raja lawan. Hasilnya dikatakan “remis”

Selain itu, Raja dengan bantuan satu Kuda atau Raja dengan bantuan satu Gajah, juga tidak akan mampu me-mat-kan. Raja Tunggal lawan. Bahkan Raja dengan bantuan dua Kuda juga masih tidak cukup.hasilnya tetap remis.
Keadaan seperti diuraikan diatas disebut : kurang potensi mat.
Atas persetujuan kedua pemain

Setelah bermain puluhan langkah kedua pemain merasa atau memperkirakan tidak mungkin mencari kemenangan. Lalu salah seorang pemain itu menawarkan remis kepada lawannya. Kalau lawan itu mau menerima tawaran itu, maka permainan dianggap selesai dengan hasil remis.

Grand Master atau biasa disingkat GM acap kali bermain remis sesama GM setelah hanya beberapa langkah. Bahkan sering terjadi, belum ada buah yang dipukul atau ditukar. Mungkin mereka itu sama-sama takut menghadapi lawannya atau sama-sama letih pada waktu itu. Remis seperti ini sering disebut dengan istilah : Remis Grand Master
Sekak Abadi

Kita sudah mengenal apa yang dikatakan sekak. Sekak abadi artinya sekak terus menerus tiada henti. Oleh karena suatu sebab ( biasanya supaya jangan kalah ) seorang pemain memberikan sekak terus menerus terhadap Raja lawannya, tetapi tidak sampai menghasilkan mat.

Mari kita perhatikan diagram 86
Diagram 86



Seperti kita lihat pada diagram 86, Hitam unggul. Dia memiliki kelebihan satu Benteng. Seandainya sekarang Hitam yang melangkah, maka dia bisa me-mat-kan Raja putih dengan berbagai cara. Bisa dengan Mxg2++ atau Me1++ atau Bd1++. Antara ancaman sebanyak ini tidak meungkin ditangkis oleh putih. Apalagi perwiranya tinggal Menteri saja. Untunglah sekarang Putih giliran melangkah sehingga dia memberikan sekak abadi supaya remis.

Caranya :

1. Mf8+

Raja hitam kena sekak dan harus diselamatkan terlebih dahulu. Satu-satunya cara ialah lari ke h7.
Jadi :
1……..Rh7

2. Mf7+ Rh6

Kalau Raja itu kembali ke h8 tentu akan dikejar terus oleh Putih dengan 2. Mf8+

3. Mf6+ Rh5

4. Mf5+ Rh6

Raja hitam terpaksa kembali lagi dan tidak bisa bersembunyi. Putih terus menerus memberikan sekak pada petak-petak f5, f6, f7, f8 dengan Menterinya. Dengan demikian, Hitam tidak mempunyai kesempatan untuk “membunuh” Raja putih. Permainan ini berakhir remis karena “sekak abadi”.

Perwira lain ( Benteng, Gajah dan kuda ) dapat juga memberikan sekak abadi. Berikut ini contoh sekak abadi dengan Benteng.
Diagram 87

Putih melangkah

Terlihatlah pada diagram 87 bahwa Putih berada dalam keadaan kalah buah. Namun dia dapat mencapai remis dengan melakukan sekak abadi sebagai berikut :

1. Bf8+ Rh7

Benteng putih tidak bisa dipukul oleh Raja hitam sebab dijaga oleh Kuda di e6.

2. Bf7+ Rh8

Atau Raja itu kembali ke g8, Putih tetap memberikan sekak dengan Bentengnya di f8 dan f7. hitam tidak bisa meloloskan diri dari sekak itu dan karenanya permainan berakhir remis.

Sekak abadi dapat juga dilakukan oleh perwira ringan seperti Gajah dan Kuda.
Tiga kali bangunan sama

Bila suatu bangunan terulang sama seperti sebelumnya dan pemain yang sama selalu giliran melangkah, maka sebelum pemain bersangkutan menjalankan langkah berikutnya yang akan menyebabkan terulangnya banunan itu untuk ketiga kalinya, dia berhak menuntut remis. Tuntutan remis itu ditujukan kepada Wasit dengan menuliskan langkah yang ingin dimainkan sehingga terjadi tiga kali bangunan sama. Wasit akan memutuskan permainan itu berakhir semis, apabila terbukti benar.

Cara lain ialah bila bangunan yang sama sudah terjadi tiga kali dan pemain yang sama selalu giliran melangkah. Sebelum pemain ini melakukan langkah berikutnya, dia berhak memanggil Wasit dan menuntut remis.

Kalau pemain itu sudah terlanjur menjalankan langkahnya, dia tidak berhak lagi menuntut remis. Hak itu kembali dimilikinya bila bangunan yang sama terulang kembali ( untuk keempat kali atau lebih ) dan giliran melangkah juga harus sama.

Contoh yang paling sederhana tentang ketentuan ini dapat kita lihat dari diagram 86 dan diagram 87 yang sudah kita pelajari. Bila Putih dan Hitam terus menerus melakukan langkah seperti contoh, maka pastilah bangunan yang sama akan terulang lagi. Dengan demikian, salah satu pemain itu dapat menuntut remis berdasarkan tiga kali bangunan sama.
Pat

Sudah kita ketahui bahwa “mat” adalah keadaan Raja yang kena sekak dan tak ada cara untuk mengamankan Raja tersebut. Di pihak lain “pat” adalah keadaan Raja yang tidak kena sekak, tetapi tak satu bauh pun yang dapat dijalankan ( buah, termasuk Raja, dikatakn tidak dapat dijalankan bila jalannya terhalang atau bila dijalankan akan menyebabkan Rajanya kena sekak ). Keadaan “pat” ini, dinyatakan remis.

Sebagai contoh marilah kita perhatikan diagram 88.
Diagram 88



Kalau sekarang Putih yang melangkah, maka Rajanya tidak dapat bergerak tanpa kena sekak oleh Menteri hitam. Padahal Raja itu sendiri sekarang tidak terncam. Keadaan semacam ini lah yang disebut pat. Raja putih pat dan hasilnya ialah remis.

Contoh yang melibatkan buah yang masih banyak, dapat dilihat pada diagram 89
Diagram 89



Diagram 89 memperlihatkan Hitam giliran melangkah. Apakah yang dapat dijalankan oleh Hitam? Jawabnya tak satu pun! Kuda hitam tidak boleh melangkah karena Rajanya akan “diterkam” oleh Benteng putih dari c7. bidak f6 juga tidak boleh maju mengingat ancaman Gajah putih dari c3. Bidak c4 sudah macet. Tinggal Raja hitam dikatakan pat. Putih tidak menang walaupun dia sudah unggul banyak sekali.
Peraturan 50 langkah

Apabila dalam suatu permainan, pada suatu ketika tidak pernah lagi terjadi pukul memukul dan juga tidak pernah ada bidak yang dilangkahkan selama 50 langkah berturut-turut, maka salah seorang pemain dapat menuntut remis berdasarkan ketentuan ini.

Peraturan ini bermaksud mencegah permainan yang bertele-tele dan tidak menentu. Apalagi bila ada pemain yang ingin main terus padahal kemungkinan menang baginya sudah tidak ada.

Setiap pemain perlu membuat notasi agar dapat membuktikan bahwa selama 50 langkah terus menerus tidak pernah ada langkah bidak. Memang ada pengecualian terhadap peraturan ini, tetapi tidak begitu penting untuk kita pelajari pada tahap permulaan ini.
LATIHAN 5

Diagram 90

Putih melangkah

Langkah apakah yang terbaik supaya mencapai remis?
Diagram 91

Putih melangkah

Hitam isa menang jika Putih membuat kekeliruan. Hanha satu langkah yan dapat menyelamatkan Putih dari kekalahan.
Langkah apakah itu?
Diagram 92



Dalam kedudukan ini Hitam menuntut remis sebab Putih hanya tinggal satu Kuda yang berarti tidak memiliki potensi mat. Apakah tuntutan Hitam itu dapat dibenarkan?
Diagram 93



Putih melangkah. Keadaan Putih cukup gawat. Menteri hitam mengancam mat di a2 atau c1. Apakah yang dilakukan Putih supaya tidak kalah?
Diagram 94



Putih melangkah. Putih sudah kalah satu Gajah dan satu bidak. Kemungkinan menang boleh dikatakan impian kosong belaka. Tapi supaya jangan kalah, dia harus berbuat sesuatu. Bisakah Putih mengancam remis?
Diagram 95



Putih melangkah. Secara teori Putih sudah kalah karena ketinggalan satu Menteri dan satu bidak. Masih mampukah Putih menyelamatkan diri dari kekalahan?
Diagram 96



Putih melangkah. Putih sudah kalah satu Benteng. Dalam keadaan biasa Putih seharusnya sudah menyerah. Tetapi dalam bangunan ini masih terselip satu kemungkinan yang dapat mencapai remis. Apakah itu?
Diagram 97



Putih melangkah. Langkah terakhir dari Hitam ialah g7-g5. Putih menuntut remis karena Rajanya pat. Benarkah tututan Putih itu?
Diagram 98



Putih melangkah dan permainan berlanjut sebagai berikut :

1. Ga6 Bb8
2. Ge2 Bc8
3. Gg1 Kh3
4. Gd4 ……
Sampai disini Hitam memanggil Wasit dan menuntut remis berdasarkan peraturan tiga kali bangunan sama. Hitam menjelaskan bahwa dia bermaksud akan menjalankan 4….Kf4. apakah tuntutan Hitam itu dapat dibenarkan?
Diagram 99

Hitam melangkah

Dapatkah Hitam mencapai remis dalam kedudukan ini?

Dasar : Notasi


3. LANGKAH ISTIMEWA

kita telah mempelajari cara melangkah atau memukul setiap buah catur. Terapi semua itu baru mengaaangkut langkah yang umum. Masih ada beberapa lalngkah istimewa yang juga penting diketahui. Terutama yang berhubungan dengan bidak dan Raja.
Memukul “en passant”

Salah satu keistimewaan langkah bidak ialah memukkul “en passant” ( baca : ang pasang) atau memukul “sambil lalu”.

Ketentuaannya demikian : bila satu bidak melangkah dua petak sekaligus ke depan dan melewati lawan, maka bidak lawan dapat memukul bidak itu seolah-olah bidak tadi hanya dimajukan selangkah saja. Lihat contoh pada diagram 32.
Diagram 32



Diagram 32 kita umpamakan Hitam melangkah dan menjalankan bidak d7 ke d5. langkah bidak itu melewati awah pukulan bidah putih c5 ke d6. dalam hal ini, kalau Putih mau, dia boleh memukul bidak hitam itu seolah-olah bidak itu hanya dilangkahkan sepetak saja, yaitu ke d6. jadi, dalam bentuk diagram menjadi sebagai berikut
Diagram 33

Setelah Hitam melangkahkan bidak d7 ke d5

Diagram 34

Setelah Putih memukul bidak di d6 secara “en passant”

Kesempatan setiap bidak memukul “en passant” hanya sekali, yaitu pada saat setelah bidak itu dilangkahkan. Seandainya Putih melakukan langkah lain sebagai selingan, dia tidak boleh lagi melakukan pukeulan “en passant” terhadap bidak d5 hitam itu.


Perhatikan kembali diagram 32. Bidak g7 hitam sebenarnya bisa memukul bidak putih di f6. Tetapi Hitam memilih menjalankan bidak itu dari g7 ke g5. Bolehkah Putih memukul “en passant” dengan bidaknya dari f6 ke g7? Jawabnya: Tidak boleh! Bidak hitam itu tidak melewati arah pukulan bidak putih, tetapi sudah meninggalkannya.

Demikian ketentuan mengenai pukulan “en passant”.
Promosi Bidak

Kita sudah mengenal cara bidak melangkah, yaitu lurus ke depan. Kalau memukul buah lawan maka jalannya menyerong ke kiri atau ke kanan, seperti huruf V. bidak tidak boleh mundur. Bagaimana jika bidak itu sampai pada baris terakhir perjalannannya?

Bidak yang sudah mencapai baris terakhir harus naik pangkat. Atau dengan istilah catur yang populer : Promosi. Bidak itu tidak boleh tetap menjadi bidak. Dia harus segera diganti dengan salah satu perwira seperti Menteri, Benteng, Gajah atau Kuda yang sama warna dengan bidak itu. Bidak tidak boleh menjadi Raja. Raja setiap pemain hanya ada satu sejak awal sampai akhir. Mari lihat diagram 35 dan36.
Diagram 35



Putih giliran melangkah. Dia boleh menjalankan bidak c7 ke c8 dan sekaligus mengganti bidak itu dengan Menteri. Lihat diagram 36.
Diagram 36

Keadaan setelah Putih mempromosikan bidak ke c8 jadi Menteri.

Mengapa Menteri yang dipilih oleh Putih? Karena Menteri merupakan buah yang terkuat dan juga termahal harganya.

Terapi dapat juga terjadi bidak itu dipromosikan menadi buah yang lebih menguntungkan.

Umpamanya seperti diperagakan pada diagram 37 dan 38.
Diagram 37

Putih melangkahkan bidak f7 ke f8 menjadi Kuda.

Diagram 38

Setelah bidak diganti dengan Kuda.

Terlihat bahwa Kuda putih itu sekaligus mengancam atau menyerang Raja dan Menteri hitam. Hitam harus menyelamatkan Rajanya terlebih dahulu dan karena itu giliran berikutnya Kuda putih tadi dapat memakan Menteri hitam dan menang.

Bidak yang promosi boleh menjadi Menteri walaupun Menteri yang asli masih ada di atas papan. Pada suatu ketika bisa terjadi seorang pemain mempunyai dua Menteri. Bahkan bisa tiga atau lebih jika dia berhasil mempromosikan bidak sebanyak-banyaknya.

Demikan pula dia boleh mempunyai Benteng berapa saja, atau Gajah lebih dari dua atau Kuda sebanyak bidak yang dipromosikan.

Secara teori. Delapan bidak pada permulaan permainan bisa saja dipromosikan menjadi delapan Menteri, delapan Benteng, delapan Gajah, atau delapan Kuda. Terserah keinginan pemain yang bersangkutan. Namun dalam praktek, keadaan semacam itu sukar terjadi.

Rokade

Selama permainan belangsung pemain diizinkan rokade sekali saja. Rokade merupakan langkah gabungan antara Raja dengan salah satu Benteng untuk berukar tempat. Langkah ini dimaksudkan sebagai usaha mengamankan Raja.

Cara melakukan rokade harus urut sebagai berikut :

1. Raja dipegang lebih dulu dan dipindahkan dua petak kearah Benteng yang diajak rokade.
2. Kemudian Benteng yang diajak rokade itu dipindahkan melewati atau melompati Raja tadi.

Untuk jelasnya mari kita lihat contoh berikut.
Diagram 39

Keadaan sebelum rokade

Diagram 40

Cara melakukan rokade pendek

Diagram 41

Keadaan setelah melakukan rokade pendek

Rokade yang dilakukan ke arah sayap raja seperti contoh di atas ini dinamakan rokade pendek.

Apabila rokade itu menuju ke arah sayap-menteri, maka dinamakan rokade panjang. Berukut ini contohnya.
Diagram 42

Keadaan sebelum rokade

Diagram 43

Cara melakukan rokade panjang

Diagram 44

Keadaan setelah rokade panjang

Pemain Hitam juga dapat melakukan langkah rokade dengan cara yang sama seperti contoh di atas.

Bolehkah langkah rokade itu dilakukan setiap saat?

Jawabnya : syarat untuk melakukan rokade ada empat.

1. Raja yang akan rokade itu belum pernah dilangkahkan.
2. Benteng yang dipakai untuk rokade juga belum pernah dilangkahkan.
3. Petak Raja yang akan rokade, maupun petak yang akan dilaluinya ketika rokade, dan juga petak tempatnya berada setelah rokade, tidak terancam oleh buah lawan.
4. Tidak ada buah catur lain antara Raja dan Benteng yang akan rokade itu.

Sekarang marilah kita perhatikan contoh berikut.
Diagram 45


Putih melangkah : Dia boleh melakukan rokade pendek walaupun Bentengnya di h1 diancam oleh Gajah hitam dari c6. Yang penting, Rajanya tidak terancam.

Tetapi pemain putih tidak boleh rokade panjang sebab petak d1 yang akan dilalui Rajanya sedang terancam oleh Menteri hitam di d7.

Sebaliknya hitam boleh rokade panjang walaupun Kuda putih di a6 mengancam petak b8 yang hanya dilewati oleh Benteng. Tetapi dia tidak boleh rokade pendek sebab petak g8 yang akan ditempati Rajanya sedang diancam oleh Menteri putih dari b3. Lihat diagram 46.
Diagram 46


Keadaan setelah Putih melakukan rokade pendek dan Hitam melakukan rokade panjang.
LATIHAN 2

Diagram 47


Dalam diagram 47 ini Putih melangkahkan bidaknya dari h2 ke h4. Bolehkah Hitam melakukan pemukulan “en passant”? Dengan bidak mana pemukulan itu boleh dilakukan?
Diagram 48


Hitam giliran melangkah dan menjalankan bidak b7 ke b5. Dapatkah Putih memukul bidak itu secara “en passant” dengan Gajahnya ke b6?
Diagram 49


Bangunan ini terjadi setelah Putih mempromosikan bidak c7 ke c8 menjadi Gajah lagi. Apakah pilihan Putih ini dapat dibenarkan?
Diagram 50


Raja Hitam dikeroyok oleh empat Kuda putih. Apakah hal semacam ini boleh dan bisa terjadi?
Diagram 51


Hitam melangkah. Bolehkah dia rokade panjang?
Diagram 52


Putih melangkah. Bolehkah dia rokade pendek? Apakah dia boleh rokade panjang?
Diagram 53


Putih melangkah. Bolehkah dia rokade panjang? Kalau Hitam yang melangkah, bolehkah dia rokade pendek atau rokade panjang?
Diagram 54


Bolehkah Putih rokade pendek sekarang? Kalau Hitam melangkah, bolehkah dia rokade pendek atau rokade panjang?

Tujuan permainan catur ialah menangkap Raja lawan. Raja lawan tidak boleh dipukul atau dimakan. Raja hanya boleh diserang atau dikepung sehingga tidak bisa lari atau diselamatkan lagi.

Bila Raja itu sudah tidak dapat menghindar dari ancaman, maka berarti Raja itu sudah tertangkap. Pihak yang mengkap Raja itu keluar sebagai pemenang.

Syah atau Sekak

Kalau Raja diserang oleh buah lawan, maka dikatakan Raja itu kena syah atau sekak. Serangan terhadap Raja harus segera ditangkis. Ada tiga cara untuk menangkis sekak itu.

1. Memukul atau memakan buah lawan yang melakukan sekak itu dengan buah sendiri.
2. Melarikan Raja dari arah serangan buah lawan.
3. Menutup arah serangan buah lawan dengan buah sendiri. Untuk jelasnya marilah kita teliti contoh berikut.
Diagram 55



Raja Putih kena sekak oleh Benteng hitam dari g7. Putih harus menangkis serangan itu.
Diagram 56



Cara tangkisan pertama: Putih memukul buah lawan yang melakukan sekak itu dengan Gajah.
Diagram 57



Cara tangkisan kedua: Putih melarikan Rajanya dari arah serangan benteng hitam.
Diagram 58



Cara tangkisan ketiga: Putih menutup arah serangan benteng hitam dengan Bentengnya sendiri.

Tahukah anda cara mana yang terbaik?

Serangan sekak oleh kuda hanya bisa ditangkis dengan dua cara. Marilah kita lihat contoh berikut.
Diagram 59



Raja putih kena sekak oleh Kuda hitam dari f3.
Diagram 60



Cara tangkisan pertama: Putih memukul Kuda yang melakukan sekak itu dengan Gajahnya.
Diagram 61



Cara tangkisan kedua: Putih melarikan Rajanya dari arah pukulan Kuda sambil mendekatinya. Didekati seperti ini, Kuda itu tidak berbahaya.

Cara tangkisan ketiga dalam contoh ini tidak bisa dipakai oleh Putih sebab serangan Kuda tidak bisa ditutup. Jadi hanya bisa ditangkis dengan dua cara saja seperti di atas.
Sekak Tarik

Syah tarik terjadi apabila kita melangkahkan satu buah dan bersamaan dengan itu membuka selubung bagi buah lain untuk menyerang Raja lawan. Perhatikan contoh diagram 62.
Diagram 62



Kalau sekarang Putih melangkah, dia bisa melakukan sekak tarik terhadap Raja hitam dengan menjalankan bidak f6 ke f7. Dengan demikian, Menterinya yang berada di e5 menyerang Raja hitam di h8.
Diagram 63



Diagram 63 memperlihatkan keadaan setelah Putih menjalankan bidak f6 ke f7. Sekak tarik dapat menimbulkan bahaya besar.

Dalam contoh ini terlihat bahwa selain Raja hitam kena sekak, Menterinya juga terancam bidak f7.
Diagram 64



Contoh lain terlihat pada diagram 64. Hitam menjalankan Kuda e7 ke d5 dan sekaligus melakukan sekak dengan Bentengnya terhadap Raja putih. Seperti kita saksikan, Kuda hitam di d5 juga menyerang Menteri putih di c3. Putih harus menyelamatkan Rajanya dan karena itu dia terpaksa menderita kerugian sebab Menterinya akan dipukul oleh Kuda hitam.
Diagram 65



Satu contoh lagi diperlihatkan pada diagram 65. Putih melakukan sekak tarik dengan melangkahkan Benteng d5 ke e5, membuka serangan dengan Gajah terhadap Raja lawan. Bersamaan dengan itu, Bentengnya melindungi Gajah di e4 terhadap ancaman Menteri hitam dan sekaligus menyerang baik Menteri itu. Hitam menderita kerugian besar.

Sekak tarik dapat mengakibatkan bahaya yang tidak terduga. Karena itu berhati-hatilah, agar lawan jangan mendapat peluang menyerang dengan sekak tarik.

Sekak rangkap

Sekak rangkap terjadi jika terdapat dua buah yang secara serempak menyerang atau mengancam Raja. Sekak rangkap sangat berbahaya. Bahkan lebih berbahaya dari sekak tarik. Perhatikan contoh berikut.
Diagram 66

Raja hitam diserang secara serempak oleh Gajah dan Benteng putih.
Diagram 67


Tangkisan satu-satunya. Raja hitam harus lari dan dia bisa ke g8.

Sekak rangkap tidak bisa ditangkis dengan cara memukul buah yang memberi sekak. Gajah f6 sebenarnya bisa dipukul oleh Gajah hitam dari d4 atau oleh bidak hitam dari e7. tetapi Rajanya tetap disekak oleh Benteng putih h3. Demikian pula jika Benteng h3 dipukul oleh Gajah e6. maka Gajah putih di f6 masih tetap menyerang Raja hitam.

Sekak rangkap juga tidak bisa ditangkis dengan cara menutupnya. Walau kuda hitam di f8 dapat menutup serangan Benteng di h7, tetapi tidak bisa sekaligus menutup serangan Gajah dari f6.
Diagram 68


Putih menyerang Raja hitam dengan sekak rangkap Menteri dan Kuda.

Perhatikan diagram 68. Menteri putih sebenarnya bisa dipukul oleh Menteri hitam atau oleh Benteng hitam. Tetapi Raja hitam tetap kena sekak oleh Kuda di h6. Demikian pula kalau kuda itu dipukul oleh bidak g7, Rajanya tetap kena sekak oleh Menteri putih. Jadi bigi hitam tidak ada pilihan lain kecuali Raja harus pindah ke f8 atau h8.

Kalau Raja kena sekak rangkap, maka tangkisan satu-satunya adalah menyingkir. Kalau petak untuk menyingkir tidak ada, berarti Raja itu kena sekak mat atau sering di pendek dengan mat.
Sekak Mat.

Sekat tarik dan sekak rangkap dapat juga sekaligus menyebabkan sekak mat atau sering disebut mat saja. Lihat diagram 69
Diagram 69


Putih jalan dan me-mat-kan Raja hitam dalam satu langkah.
Diagram 70


Hitam mat setelah Putih melakukan sekak tarik dengan Gajahnya ke f7.
Diagram 71


Putih jalan dan me-mat-kan Raja hitam dalam satu langkah.
Diagram 72


Hitam mat setelah Putih melakukan sekak rangkap dengan Kuda dan Benteng.
LATIHAN 3

Diagram 73


Putih jalan. Bisakah Putih me-mat-kan Hitam dalam satu langkah?
Diagram 74

Putih jalan. Langkah apakah yang terbaik buat Putih?
Diagram 75

Raja putih kena syah oleh Gajah hitam dari a3. Langkah apakah yang terbaik dilakukan Putih?
Diagram 76


Putih jalan. Sekak macam apakah yang terbaik dilakukan oleh Putih?
Diagram 77

Putih jalan. Bagaimana cara Putih supaya menang?
Diagram 78


Putih jalan. Dapatkah Putih me-mat-kan Raja hitam dalam tiga langkah?
Diagram 79


Putih jalan. Bagaimana caranya supaya menang?
Diagram 80


Putih jalan dan menang!
Diagram 81


Hitam baru saja menjalankan bidaknya dari g7 ke g5 yang menyebabkan Raja putih mat. Apakah Putih masih bisa menyelamatkan Rajanya?
Diagram 82


Putih jalan. Banyak cara bagi Putih untuk me-mat-kan Raja hitam. Berapa banyakkah cara yang dimiliki oleh Putih? Coba lah tunjukan satu per satu.